Saatnya Beralih ke Smart Factory dengan langkah ini
- BI Realtime
- Sep 11
- 2 min read
Proses manufaktur sering mendapat tantangan yang rumit terutama dari efisiensi load pekerjaan dan juga potensi dari data yang hilang saat proses produksi.
Contohnya adalah ketika manajer pabrik ingin mengelola sumber daya pabrik dengan area yang luas, tidak jarang ditemukan adanya mesin pabrik yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, bahkan rusak, sebab tidak terdeteksi lebih awal, sehingga perlu memakan biaya tinggi dan waktu perbaikan yang cukup lama.
Dalam trend factory 4.0 atau tren revolusi industry fase ke-4, perlu adanya koneksi dan integrasi antara teknologi digital dengan mesin-mesin produksi di industry agar memastikan tidak hanya efektifitas meningkat, namun juga proses mendapatkan data produksi bisa sangat akurat. Juga, ada system early detection untuk mencegah lebih awal adanya kerusakan. Kolaborasi teknologi digital & IT beserta mesin-mesin pabrik inilah yang dimaksud dengan smart factory.
“Smart factory adalah konsep pabrik modern (4.0) yang memanfaatkan integrasi teknologi digital, otomatisasi, dan analisis data secara menyeluruh untuk menciptakan proses produksi yang lebih efisien, adaptif, dan cerdas.”
Tujuan dari Smart Factory

Selain untuk fungsi monitoring, banyak fungsi lainnya daripada smart factory, yakni:
Menekan biaya produksi.
Meningkatkan kualitas dan konsistensi produk.
Mengurangi risiko downtime dengan prediksi perawatan mesin.
Meningkatkan fleksibilitas produksi sesuai kebutuhan pasar.
Kerangka kerja smart factory benar-benar memastikan seluruh fungsi dan sumber daya dari pabrik produksi berjalan dengan sesuai diiringi peningkatan efektifitas dan efisiensi dari penggunaan sumber daya yang ada.
Salah satu contoh penerapan dari smart factory adalah sebagai berikut: Dalam pabrik konvensional, kerusakan mesin baru diketahui setelah mesin benar-benar berhenti. Sebaliknya, pada smart factory, sensor mendeteksi gejala awal kerusakan dan sistem AI dapat memprediksi waktu perawatan yang ideal, sehingga operasional tetap berjalan tanpa gangguan besar. Sangat menarik dari sisi efisiensi jangka pendek dan maintenance jangka panjang, bukan?!
Tools penunjang smart factory

Pada smart factory, berbagai teknologi mutakhir digunakan, antara lain:
Internet of Things (IoT): perangkat dan mesin saling terhubung sehingga dapat mengirim dan menerima data secara real-time. Salah satu contohnya adalah aplikasi Motion Board dari WingArc 1st.
Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) & Machine Learning: menganalisis data produksi untuk melakukan prediksi, optimasi, serta pengambilan keputusan otomatis berbasis trigger. Contohnya AISA Artificial Intelligience.
Robotika & Otomatisasi: meningkatkan kecepatan, presisi, dan konsistensi dalam proses manufaktur. Salah satu contoh piranti lunaknya adalah UiPath RPA.
Tertarik untuk mengimplementasikan smart factory dan meningkatkan produktivitas serta keuntungan bisnis melalui smart factory? Dapat langsung menghubungi kami di PT Sazanka Henig Solusi untuk berdiskusi lebih lanjut.
Comments